Peran sedap berita dalam menyebarluaskan informasi memang sangat penting dalam era digital seperti sekarang ini. Sebagai konsumen informasi, kita harus selektif dalam memilih berita yang kita baca dan sebarkan, karena tidak semua berita yang kita terima adalah benar.

Menurut pakar komunikasi, Dr. Roy Sembel, “Sedap berita adalah sebuah istilah yang merujuk pada berita yang menarik perhatian dan mudah disebarkan oleh pembaca.” Dalam konteks ini, sedap berita tidak hanya berarti berita yang menghibur, tetapi juga berita yang informatif dan relevan.

Dalam dunia jurnalistik, peran sedap berita sangat penting untuk menarik perhatian pembaca dan meningkatkan jumlah pembaca. Menurut Aliansi Jurnalis Independen (AJI), “Dalam era digital saat ini, persaingan antar media semakin ketat, sehingga para jurnalis harus pintar dalam memilih dan menyajikan berita yang sedap agar bisa bersaing dengan media lain.”

Namun, perlu diingat bahwa sedap berita bukan berarti berita yang hoaks atau tidak berdasar. Menurut Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat, Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, “Sedap berita harus tetap mengedepankan kebenaran dan keakuratan informasi, sehingga pembaca tidak tertipu dengan berita yang tidak benar.”

Dalam menyebarkan informasi, kita juga harus bijak dalam memilih sumber berita yang dapat dipercaya. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Persahabatan Pers Indonesia (LPPI), Hasanuddin, “Kita harus memastikan bahwa berita yang kita sebarkan berasal dari sumber yang terpercaya dan terverifikasi, agar tidak terjadi penyebaran informasi yang tidak benar.”

Dengan demikian, peran sedap berita dalam menyebarluaskan informasi memang sangat penting, namun kita juga harus tetap memperhatikan kebenaran dan keakuratan informasi yang disajikan. Sebagai konsumen informasi, mari kita bijak dalam menyebarkan berita agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks dan informasi yang tidak benar.