Teknologi dan inovasi di Bali memang sedang mengalami perkembangan terbaru di Pulau Dewata. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dan masyarakat Bali dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan berbagai sektor, mulai dari pariwisata hingga pertanian.
Menurut Bapak I Wayan Koster, Gubernur Bali, “Teknologi dan inovasi merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan global saat ini. Kami terus mendorong pengembangan startup dan industri kreatif di Bali untuk meningkatkan daya saing daerah ini.”
Salah satu contoh perkembangan teknologi di Bali adalah adopsi sistem pembayaran digital yang semakin merata di berbagai tempat wisata dan pedagang lokal. Hal ini tentu memudahkan wisatawan dalam bertransaksi dan juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, inovasi dalam bidang pertanian juga semakin berkembang di Bali. Melalui penerapan teknologi pertanian modern seperti hidroponik dan drone untuk pemantauan lahan, petani di Bali mampu meningkatkan produktivitas tanaman mereka.
Menurut I Made Mahendra, seorang petani di Tabanan, “Dengan bantuan teknologi, saya bisa mengoptimalkan lahan pertanian saya dan mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan.”
Namun, tentu saja tidak semua orang sepenuhnya mendukung perkembangan teknologi dan inovasi di Bali. Beberapa pihak khawatir bahwa modernisasi akan menghilangkan nilai-nilai tradisional dan budaya Bali yang kaya.
Untuk itu, diperlukan kesepahaman yang baik antara penggunaan teknologi dan pelestarian budaya lokal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Ida Bagus Ketut Arimbawa, seorang pakar budaya Bali, “Teknologi harus digunakan sebagai alat untuk memperkuat identitas dan nilai-nilai budaya, bukan untuk menggantikannya.”
Dengan demikian, perkembangan teknologi dan inovasi di Bali harus diimbangi dengan upaya pelestarian budaya dan lingkungan. Hanya dengan cara itu, Pulau Dewata dapat terus maju dan berkembang secara berkelanjutan.